TERAPI
HUMANISTIK
Abraham Maslow merupakan seorang tokoh yang
paling dikenal melalui teori humanistik yang dikemukakannya. Teori yang paling
dikenal yaitu teori kebutuhan Maslow. Selain Maslow, tokoh lain yang juga
terkenal dalam teori humanistik ini adalah Carl Rogers yang terkenal karena metode
terapi yang digunakannya, yaitu metode Client-Centered
Therapy. Konsep utama dari terapi humanistik adalah menekankan pada masa
kini atau masa sekarang yang dimiliki individu, meskipun juga memusatkan pada
pengalaman dasar manusia. Dalam terapi yang menggunakan pendekatan humanistik, terapis
bertujuan untuk menghapus segala hal yang dapat mengahambat seseorang dalam
mencapai aktualisasi diri, menjernihkan pola pikir dan perasaan seseorang serta
membantunya untuk memecahkan masalahnya sendiri
JENIS-JENIS
TERAPI
1.
Client-Centered Therapy
Client-Centered
Therapy adalah jenis terapi yang dikembangkan oleh Carl Rogers. Terapi
ini biasanya digunakan pada individu mengalami problematika secara emosional yang
mampu membuat individu tersebut menjadi pribadi yang tidak berfungsi
sepenuhnya. Dalam terapi ini, kepercayaan yang dibangun antara klien dan
terapis merupakan kunci utama dari keberhasilan terapi ini. Dengan adanya
hubungan dan kepercayaan yang baik antara keduanya, maka terapis dapat membuat klien
merasa bebas dalam mengeksplorasi hal-hal di dalam kekehidupannya yang sekarang
diingkari.
Client-Centered
Therapy menggunakan beberapa teknik dasar yang mencakup
mendengarkan, merefleksikan perasaan/ pengalaman individu, dan menjelaskan.
Tetapi, perlu diketahui bahwa dalam terapi ini, terapis tidak berusaha untuk
menggali informasi lebih dalam dan lebih jauh lagi. Hubungan yang dibangun
antara klien dan terapis harus baik mencakup beberapa hal seperi terapis harus
bisa menerima klien tanpa adanya penilaian terhadapnya baik secara positif atau
negatif, perkataan dan perbuatan terapis harus bersifat selaras, dan terapis
harus memiliki empati yang kuat.
2.
Gestalt Therapy
Terapi gestalt adalah
terapi yang dikembangkan oleh Fritz Perls. Konsep utama dari terapi ini adalah
adanya penerimaan diri dan tanggung jawab. Fokus utama terapi ini adalah dengan
menantang klien untuk merubah ketergantungan yang ada dalam dirinya sendiri
terkait dukungan yang diberikan oleh lingkungan menjadi kepada dukungan dari
diri sendiri. Dalam pendekatan ini juga, terapis jauh lebih memusatkan
perhatian pada perilaku yang ditunjukkan oleh klien.
Salah satu kelebihan
dari terapi ini adalah pengalaman masa lalu yang dimiliki klien akan dibawa ke masa
sekarang, sehingga hasilnya jauh lebih baik daripada hanya terfokus pada
pengalaman masa lalu klien saja, namun memang paerlu diakui bahwa kekurangan
dalam terapi ini adalah kurang memperhitungkan faktor-faktor kognitif yang
dimiliki individu.
3.
Analisis Transaksional
Eric Berne merupakan
seorang tokoh dokter jiwa yang mengembangkan terapi analisis transaksional. Terapi
analisis transaksional merupakan salah satu bentuk terapi yang terfokus pada
kemampuan individu dalam pengambilan keputusan, sebab terapi ini menekankan pada
aspek cognitive-rational-behavioral yang
dimiliki individu ketika melakukan pengambilan keputusan. Terapi ini merupakan
terapi dengan metode yang cepat dan praktis sebab terapi ini pada awalnya
digunakan oleh Berne untuk memeriksa kondisi mental ratusan prajurit Amerika
sehingga ia memiliki waktu yang terbatas.
4.
Rational-Emotive Therapy
Manusia dianggap sebagai
makhluk yang unik dan memiliki kemampuan untuk berpikir rasional dan irasional,
dimana hal tersebut dikemukakan oleh tokoh Rational-Emotive Therapy yaitu Albert
Ellis. Manusia yang berpikir rasional akan merasa bahagia, dan berkompeten
melakukan segala hal, sedangkan ketika etika berpikir irasional maka individu
menjadi kurang efektif dalam menjalani kegiatannya sehari-hari. Adanya reaksi
emosional dalam diri seseorang dapat disebabkan oleh interpretasi dan persepsi yang
hadir dalam diri baik secara disadari maupun tidak. Adanya hambatan emosional
tersebut merupakan akibat dari pola pikir individu yang irasional, dimana emosi
menyertai individu dalam berpikir. Pola pikir manusia yang tidak rasional biasanya
diperoleh dari orang tua dan budaya tempat individu dibesarkan. Pola pikir irasional
akan terlihat dari kata-kata yang digunakan yang mampu menunjukkan bagaimana cara
berpikir manusia.
5.
Analisis Eksistensial dan Logotherapy
Tokoh yang mengembangkan
terapi analisis eksistensial tidak hanya satu melainkan dua tokoh, diantaranya Rollo
May dan James F. T. Bugental. Sedangkan logotherapy
dikembangkan oleh Viktor Frankl. Mengubah pola piker manusia merupakan konsep
dasar yang terdapat dalam terapi eksistensial ini. Perubahan pola pikir tersebut
mencakup dari kondisi inidivu yang lemah dan tidak berdaya menjadi lebih
bertanggung jawab dan mampu mengambil alih dan mengontrol kehidupannya sendiri,
serta menemukan kesadaran diri. Konsep teori eksistensialis ini tidak memandang
proses terapi sebagai cara untuk memahami dan mengerti kondisi individu yang mengalami
bermasalah, namun terapi ini memandang klien sebagai individu bukan hanya sekadar
dilihat dari aspek perilakunya tetapi juga dari segi mekanisme diri nya
sendiri.
SUMBER
Palmer, S. (2010). Pengantar Konseling dan Psikoterapi. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Papalia, DE, Olds dan Feldman. (2009). Human Development Eleventh Edition. New
York: McGraw-Hill.