APA
ITU TERAPI PSIKOANALISIS?
Psikoanalisa merupakan teori dari
psikoterapi yang berasal dari Sigmund Freud sebagai pencetus teori psikoanalisa itu
sendiri. Freud mengatakan bahwa timbulnya gejala neurotis pada individu bisa
disebabkan karena memori yang ditekan. Memori yang ditekan tersebut biasanya
seringkali mengenai hal yang membuat traumatis terkait dengan pengalaman
seksual pada masa kanak-kanak.
TUJUAN
TERAPI PSIKOANALISIS
Untuk merekonstruksi kembali karakter
individu dengan cara membuat individu merasa sadar akan hal yang sebenarnya tidak
disadari dalam diri klien dan terfokus pada usaha pengembaliannya diri ke
pengalaman masa kecil.
JENIS-JENIS
TERAPI
1)
Analisis Mimpi
Analisis
mimpi merupakan suatu prosedur yang penting untuk mengetahui hal-hal yang tidak
disadari dan memberikan penjelasan kepada klien atas beberapa area masalah yg tidak
terselesaikan. Buku Freud yang terkenal dan berkaitan tentang analisis mimpi
yaitu berjudul “The Interpretation of
Dreams”. Bagi Freud, mimpi adalah pemenuhan yang tersamarkan dan bersifat
halusinasi atas keinginan-keinginan yang terpaksa ditekan.
Selama individu
tertidur, pertahanan dirinya melemah sehingga perasaan-perasaan yang ditekan
akan muncul meskipun dalam bentuk lain. Freud juga beranggapan bahwa melalui
mimpi, maka hasrat, kebutuhan, dan ketakutan tak sadar yang dimiliki manusia
dapat diketahui. Mimpi memiliki dua tingkatan, yaitu isi laten yang terdiri
atas motif-motif yang tersembunyi dan tidak disadari karena menyakitkan dan mengancam.
Dorongan-dorongan seksual dan perilaku agresif tak sadar (isi laten) diubah ke
dalam isi manifes yang lebih dapat diterima, yaitu mimpi yang tampil pada si
pemimpi sebagaimana adanya.
Dalam
analisis mimpi, tugas terapis adalah mengartikan makna yang disamarkan oleh si
pemimpi dengan mempelajari berbagai tanda yang terdapat dalam isi manifes.
2)
Asosiasi Bebas
Teknik utama
dalam terapi psikoanalisis adalah asosiasi bebas. Asosiasi bebas adalah metode untuk
memanggil kembali pengalaman individu yang berkaitan dengan situasi traumatis
di masa lalu dengan cara meminta klien untuk berbaring di atas sofa dan terapis
duduk di belakang kepalanya. Hal tersebut berguna agar terapis tidak
mengalihkan perhatian klien ketika asosiasinya sedang mengalir dengan bebas.
Dalam terapi ini, terapis meminta klien untuk mengosongkan pikirannya mengenai pikiran
atau renungan sehari-hari, serta dapat mengatakan apa pun yang muncul dan
melintas dalam pikiran.
3)
Penafsiran (Interpretasi)
Interpretasi
adalah prosedur dasar dalam menganalisis asosiasi bebas, mimpi-mimpi,
resistensi, dan transferensi. Dalam metode interpretasi, terapis menyatakan dan
mengajarkan klien makna dari setiap tingkah laku yang dimanifestasikan di dalam
mimpi, asosiasi bebas, dan resistensi. Fungsi dari interpretasi adalah agar
dapat mendorong ego untuk bisa mempercepat proses pemberian arti pada alam
bawah sadar. Interpretasi yang diberikan oleh terapis bisa menghasilkan pemahaman
pada diri klien.
4)
Analisis Resistensi
Resistensi ditujukan
untuk membantu klien agar menyadari berbagai alasan yang ada dibalik resistensi
sehinggag klien dapat menanganinya. Resistensi dapat mencegah klien mengemukakan
hal-hal yang tidak disadari. Selama asosiasi bebas dan analisis mimpi, klien
dapat menunjukkan penolakan untuk menghubungkan pikiran, perasaan, dan
pengalaman tertentu. Freud memandang bahwa resistensi dianggap sebagai peristiwa
dilematis tak sadar yang digunakan oleh klien sebagai pertahanan terhadap
kecemasan yang mungkin muncul dan akan meningkat apabila klien sadar atas perasaan
yang ditekan tersebut.
5)
Analisis Transferensi
Selain asosiasi
bebas, analisis transferensi juga merupakan teknik utama dalam teori psikoanalisis
karena mendorong klien untuk memunculkan kembali pengalaman masa lalunya dalam
terapi. Transferensi adalah pemindahan emosi dari satu hal ke hal lain, atau lebih
khususnya adalah pemindahan emosi dari orang tua kepada terapis. Dalam keadaan
neurosis, pemuasan libido klien yang diperoleh melalui mekanisme pengganti seperti
kasih saying. Misalnya adalah ketika seorang klien jatuh cinta pada terapis sebagai
pemindahan dari orang tuanya. Dengan cara ini, maka diharapkan klien dapat memunculkan
kembali masa lalu klien dalam terapi dan memungkinkan klien agar bisa mendapat
pemahaman atas sifat-sifat dari fiksasi dan konflik yang ada, serta mengatakan
kepada klien pemahaman mengenai pengaruh masa lalu terhadap kehidupannya di
masa kini.
KELEBIHAN
DAN KEKURANGAN TERAPI PSIKOANALISIS
Kelebihan :
1.
Terapi-terapinya berdasar pada teori
yang kuat.
2.
Terapis dapat mengungkap masa lalu
klien secara mendalam.
3. Dapat membantu klien mengetahui masalah
apa yang sebenarnya tidak disadarinya.
Kekurangan:
1. Terapis harus sudah sangat menguasai
dan terlatih dalam melakukan terapi.
2.
Memakan banyak waktu dan biaya
3.
Tidak semua pengalaman masa lalu
dapat dibawa ke alam sadar
DAFTAR
PUSTAKA
Basuki, H. (2008). Psikologi Umum. Jakarta : Universitas
Gunadarma.
Feist, J., Feist, G.J. (2010). Teori Kepribadian (Theories of Personality).
Jakarta: Salemba Humanika.
Surya, M. (2003). Teori-teori Konseling. Bandung: C.V.
Pustaka Bani Quraisy.
No comments:
Post a Comment