animasi blog

Sunday 26 March 2017

BERBAGAI TERAPI DALAM ALIRAN PSIKOANALISA - PSIKOTERAPI


APA ITU TERAPI PSIKOANALISIS?
Psikoanalisa merupakan teori dari psikoterapi yang berasal dari Sigmund Freud sebagai pencetus teori psikoanalisa itu sendiri. Freud mengatakan bahwa timbulnya gejala neurotis pada individu bisa disebabkan karena memori yang ditekan. Memori yang ditekan tersebut biasanya seringkali mengenai hal yang membuat traumatis terkait dengan pengalaman seksual pada masa kanak-kanak.

TUJUAN TERAPI PSIKOANALISIS
Untuk merekonstruksi kembali karakter individu dengan cara membuat individu merasa sadar akan hal yang sebenarnya tidak disadari dalam diri klien dan terfokus pada usaha pengembaliannya diri ke pengalaman masa kecil.

JENIS-JENIS TERAPI
1)         Analisis Mimpi
Analisis mimpi merupakan suatu prosedur yang penting untuk mengetahui hal-hal yang tidak disadari dan memberikan penjelasan kepada klien atas beberapa area masalah yg tidak terselesaikan. Buku Freud yang terkenal dan berkaitan tentang analisis mimpi yaitu berjudul “The Interpretation of Dreams”. Bagi Freud, mimpi adalah pemenuhan yang tersamarkan dan bersifat halusinasi atas keinginan-keinginan yang terpaksa ditekan.
Selama individu tertidur, pertahanan dirinya melemah sehingga perasaan-perasaan yang ditekan akan muncul meskipun dalam bentuk lain. Freud juga beranggapan bahwa melalui mimpi, maka hasrat, kebutuhan, dan ketakutan tak sadar yang dimiliki manusia dapat diketahui. Mimpi memiliki dua tingkatan, yaitu isi laten yang terdiri atas motif-motif yang tersembunyi dan tidak disadari karena menyakitkan dan mengancam. Dorongan-dorongan seksual dan perilaku agresif tak sadar (isi laten) diubah ke dalam isi manifes yang lebih dapat diterima, yaitu mimpi yang tampil pada si pemimpi sebagaimana adanya.
Dalam analisis mimpi, tugas terapis adalah mengartikan makna yang disamarkan oleh si pemimpi dengan mempelajari berbagai tanda yang terdapat dalam isi manifes.

  
2)       Asosiasi Bebas
Teknik utama dalam terapi psikoanalisis adalah asosiasi bebas. Asosiasi bebas adalah metode untuk memanggil kembali pengalaman individu yang berkaitan dengan situasi traumatis di masa lalu dengan cara meminta klien untuk berbaring di atas sofa dan terapis duduk di belakang kepalanya. Hal tersebut berguna agar terapis tidak mengalihkan perhatian klien ketika asosiasinya sedang mengalir dengan bebas. Dalam terapi ini, terapis meminta klien untuk mengosongkan pikirannya mengenai pikiran atau renungan sehari-hari, serta dapat mengatakan apa pun yang muncul dan melintas dalam pikiran.
3)       Penafsiran (Interpretasi)
Interpretasi adalah prosedur dasar dalam menganalisis asosiasi bebas, mimpi-mimpi, resistensi, dan transferensi. Dalam metode interpretasi, terapis menyatakan dan mengajarkan klien makna dari setiap tingkah laku yang dimanifestasikan di dalam mimpi, asosiasi bebas, dan resistensi. Fungsi dari interpretasi adalah agar dapat mendorong ego untuk bisa mempercepat proses pemberian arti pada alam bawah sadar. Interpretasi yang diberikan oleh terapis bisa menghasilkan pemahaman pada diri klien.

4)       Analisis Resistensi
Resistensi ditujukan untuk membantu klien agar menyadari berbagai alasan yang ada dibalik resistensi sehinggag klien dapat menanganinya. Resistensi dapat mencegah klien mengemukakan hal-hal yang tidak disadari. Selama asosiasi bebas dan analisis mimpi, klien dapat menunjukkan penolakan untuk menghubungkan pikiran, perasaan, dan pengalaman tertentu. Freud memandang bahwa resistensi dianggap sebagai peristiwa dilematis tak sadar yang digunakan oleh klien sebagai pertahanan terhadap kecemasan yang mungkin muncul dan akan meningkat apabila klien sadar atas perasaan yang ditekan tersebut.

5)       Analisis Transferensi
Selain asosiasi bebas, analisis transferensi juga merupakan teknik utama dalam teori psikoanalisis karena mendorong klien untuk memunculkan kembali pengalaman masa lalunya dalam terapi. Transferensi adalah pemindahan emosi dari satu hal ke hal lain, atau lebih khususnya adalah pemindahan emosi dari orang tua kepada terapis. Dalam keadaan neurosis, pemuasan libido klien yang diperoleh melalui mekanisme pengganti seperti kasih saying. Misalnya adalah ketika seorang klien jatuh cinta pada terapis sebagai pemindahan dari orang tuanya. Dengan cara ini, maka diharapkan klien dapat memunculkan kembali masa lalu klien dalam terapi dan memungkinkan klien agar bisa mendapat pemahaman atas sifat-sifat dari fiksasi dan konflik yang ada, serta mengatakan kepada klien pemahaman mengenai pengaruh masa lalu terhadap kehidupannya di masa kini.


KELEBIHAN DAN KEKURANGAN TERAPI PSIKOANALISIS
Kelebihan :
1.      Terapi-terapinya berdasar pada teori yang kuat.
2.    Terapis dapat mengungkap masa lalu klien secara mendalam.
3.  Dapat membantu klien mengetahui masalah apa yang sebenarnya tidak disadarinya.
Kekurangan:
1.   Terapis harus sudah sangat menguasai dan terlatih dalam melakukan terapi.
2.    Memakan banyak waktu dan biaya
3.    Tidak semua pengalaman masa lalu dapat dibawa ke alam sadar

DAFTAR PUSTAKA
Basuki, H. (2008). Psikologi Umum. Jakarta : Universitas Gunadarma.
Feist, J., Feist, G.J. (2010). Teori Kepribadian (Theories of Personality). Jakarta: Salemba Humanika.
Surya, M. (2003). Teori-teori Konseling. Bandung: C.V. Pustaka  Bani Quraisy.


No comments:

Post a Comment