animasi blog

Saturday 1 April 2017

BERBAGAI TERAPI DALAM ALIRAN BEHAVIORISME - PSIKOTERAPI


TERAPI BEHAVIORISME
Apabila dilihat dari sudut pandang behavioris, terapi dianggap sebagai salah satu upaya yang digunakan untuk menyelesaikan permasalahan yang dimiliki individu dengan menggunakan teknik belajar. Tujuan terapi yang menganut pandangan behaviorisme ini yaitu mengurangi dan bahkan menghilangkan perilaku individu yang maladaptif sehingga bisa membantu individu untuk mengubah dan membangun kembali perilaku yang lebih baik. Maksud dari perilaku yang maladaptif adalah perilaku yang tidak sesuai dengan apa yang diharapkan oleh lingkungan sekitar, dimana hal tersebut dapat dilihat melalu perbedaan perilaku individu tersebut dibandingkan dengan perilaku orang-orang yang berada di sekitarnya.

JENIS-JENIS TERAPI
1.        Exposure Therapy
Exposure therapy adalah suatu teknik terapi yang berawal dari studi yang dilakukan oleh Masserman terhadap kucing. Pada terapi ini, klien akan diminta untuk berhadapan dengan stimulus yang sebelumnya sangat ditakuti dan dihindari karena menimbulkan kecemasan. Eksposure tersebut bisa secara nyata (in vivo) atau dengan cara membayangkan (in imagino).

2.        Systematic Desensitization
Systematic desensitization adalah salah satu teknik dalam terapi behaviorisme yang dikembangkan oleh Salter dan Wolpe dan dapat digunakan untuk mengurangi rasa cemas. Konsep yang paling penting dalam teknik ini adalah dengan mengajari klien untuk rileks, kemudian terapis secara bertahap akan menunjukkan stimulus yang dapat membuat klien cemas. Perlahan di sini maksudnya adalah dengan cara menunjukkan stimulus tersebut dari tahap yang paling ringan hingga ke yang paling berat (yang paling membuat klien cemas).

3.        Contingency Management
Contingency management merupakan teknik dalam terapi behaviorisme yang biasanya digunakan oleh anak-anak atau remaja dan bertujuan untuk mengontrol perilaku dengan cara memanipulasi konsekuensi yang dimiliki.
Bentuk lain dari terapi ini adalah token economy, yaitu terapi yang dilakukan untuk memperkuat perilaku dengan cara memberikan penguatan berupa poin dan apabila individu tersebut bisa mencapai jumlah yang telah ditentukan, maka poin tersebut dapat ditukarkan dengan hal yang istimewa.

4.        Behavioral Rehearsal
Tujuan dari teknik ini adalah untuk mengembangkan kemampuan individu dalam mengatasi perilaku-perilaku tertentu yang dimilikinya latihan sandiwara. Dalam teknik ini terdapat tiga hierarki di dalamnya. Melalui hierarki yang telah direncanakan tersebut, klien akan memainkan peran yang telah ditentukan, sedangkan terapis sebagai pelatih dan akan memberikan komentar sandiwara yang dilakukan klien. Namun yang paling penting adalah adalah pemanfaatan perilaku secara nyata dari perilaku klien yang baru di kehidupan nyata.

5.        Aversion Therapy
Aversion therapy merupakan salah satu teknik terapi dimana pengaplikasiannya berdasarkan suatu prinsip bahwa ketika respon tertentu diikuti oleh konsekuensi yang negatif (hukuman), maka perilaku tersebut akan menghilang sedikit demi sedikit.

SUMBER :
Prinstein, M. J., & Trull, T. J. (2013). Clinical psychology eighth edition. California: Cengage Learning.
Riyanti, B.P. Dwi., P, Hendro. (1998). Psikologi Umum 2. Jakarta: Universitas Gunadarma.


No comments:

Post a Comment