TERAPI
BEHAVIORISME
Apabila dilihat dari sudut pandang behavioris,
terapi dianggap sebagai salah satu upaya yang digunakan untuk menyelesaikan permasalahan
yang dimiliki individu dengan menggunakan teknik belajar. Tujuan terapi yang
menganut pandangan behaviorisme ini yaitu mengurangi dan bahkan menghilangkan
perilaku individu yang maladaptif sehingga bisa membantu individu untuk mengubah
dan membangun kembali perilaku yang lebih baik. Maksud dari perilaku yang maladaptif
adalah perilaku yang tidak sesuai dengan apa yang diharapkan oleh lingkungan
sekitar, dimana hal tersebut dapat dilihat melalu perbedaan perilaku individu
tersebut dibandingkan dengan perilaku orang-orang yang berada di sekitarnya.
JENIS-JENIS
TERAPI
1.
Exposure Therapy
Exposure
therapy adalah suatu teknik terapi yang berawal dari studi yang dilakukan
oleh Masserman terhadap kucing. Pada terapi ini, klien akan diminta untuk berhadapan
dengan stimulus yang sebelumnya sangat ditakuti dan dihindari karena menimbulkan
kecemasan. Eksposure tersebut bisa
secara nyata (in vivo) atau dengan
cara membayangkan (in imagino).
2.
Systematic Desensitization
Systematic desensitization adalah salah satu teknik
dalam terapi behaviorisme yang dikembangkan oleh Salter dan Wolpe dan dapat
digunakan untuk mengurangi rasa cemas. Konsep yang paling penting dalam teknik
ini adalah dengan mengajari klien untuk rileks, kemudian terapis secara
bertahap akan menunjukkan stimulus yang dapat membuat klien cemas. Perlahan di sini
maksudnya adalah dengan cara menunjukkan stimulus tersebut dari tahap yang
paling ringan hingga ke yang paling berat (yang paling membuat klien cemas).
3.
Contingency Management
Contingency
management merupakan teknik dalam terapi behaviorisme yang biasanya
digunakan oleh anak-anak atau remaja dan bertujuan untuk mengontrol perilaku dengan cara memanipulasi konsekuensi yang
dimiliki.
Bentuk lain dari terapi
ini adalah token economy, yaitu terapi
yang dilakukan untuk memperkuat perilaku dengan cara memberikan penguatan
berupa poin dan apabila individu tersebut bisa mencapai jumlah yang telah
ditentukan, maka poin tersebut dapat ditukarkan dengan hal yang istimewa.
4.
Behavioral Rehearsal
Tujuan dari teknik ini
adalah untuk mengembangkan kemampuan individu dalam mengatasi perilaku-perilaku
tertentu yang dimilikinya latihan sandiwara. Dalam teknik ini terdapat tiga
hierarki di dalamnya. Melalui hierarki yang telah direncanakan tersebut, klien akan
memainkan peran yang telah ditentukan, sedangkan terapis sebagai pelatih dan akan
memberikan komentar sandiwara yang dilakukan klien. Namun yang paling penting
adalah adalah pemanfaatan perilaku secara nyata dari perilaku klien yang baru di
kehidupan nyata.
5.
Aversion Therapy
Aversion
therapy merupakan salah satu teknik terapi dimana pengaplikasiannya
berdasarkan suatu prinsip bahwa ketika respon tertentu diikuti oleh konsekuensi
yang negatif (hukuman), maka perilaku tersebut akan menghilang sedikit demi
sedikit.
SUMBER
:
Prinstein, M. J., & Trull, T. J. (2013). Clinical psychology eighth edition.
California: Cengage Learning.
Riyanti, B.P. Dwi., P, Hendro. (1998). Psikologi Umum 2. Jakarta: Universitas
Gunadarma.
No comments:
Post a Comment