Exposure
Therapy
Subjek : Mariam Dum
Usia : 22 tahun
Pekerjaan : Peneliti di Boston Univ. (Anxiety&Related Disorders)
Gangguan : Fobia terhadap ular
Treatment : Exposure
Therapy
Selama ini, Mariam
hampir menghindari segala kontak yang berhubungan dengan ular baik itu kontak
fisik, maupun kontak mata. Ia takut terhadap ular meskipun hanya melihatnya
melalui di televisi. Ketika Mariam melihat ular maka ia harus
menutup matanya. Bahkan ia takut untuk pergi ke kebun binatang. Terapis berhasil
memulai pendekatan (rapport) kepada
Mariam selama 45 menit, kemudian terapi menjelaskan treatment yang akan dijalani oleh Mariam selama 15 menit. Pada treatment ini terapis meminta Mariam
untuk melawan rasa takut yang dimilikinya terhadap ular yang disebut catastrophic belief. Catastrophic belief yang dimiliki oleh
Mariam terhadap ular adalah bahwa ia takut apabila suatu saat seekor ular akan
lepas dan bergerak bebas dalam suatu ruangan yang sama dengannya sehingga
dirinya tidak bisa pergi dan keluar dari ruangan tersebut yang mampu
mengakibatkan dirinya mengalami gagal jantung. Bahkan, Mariam memiliki
keyakinan bahwa ketika situasi tersebut benar-benar ia alami maka kemungkinan
dirinya mati karena ular adalah 70%. Namun setelah terapis berdiskusi dengan
Mariam, Mariam yakin bisa sembuh dan mengurangi rasa takut terhadap ular
setelah menjalani terapi. Hal ini dikarenakan karena keyakinan dan kemauan
Mariam untuk sembuh. Terapis bahkan meminta Mariam untuk menyebutkan pada angka
berapa ketakutan Mariam terhadap ular antara 0-100 dan Mariam menjawab pada
angka 70-80.
Pertama, terapis
meminta Mariam untuk melakukan relaksasi/ deep
breathing. Terapis selanjutnya membawa ular berukuran kecil dan hanya
berdiri di ujung ruangan membelakangi Mariam selama 2 menit, dengan Mariam yang
berada di bagian ujung yang lain dalam ruangan yang sama. Ketika itu sempat
terpikir oleh Mariam untuk meninggalkan ruangan. Namun, menurut terapis reaksi
yang ditunjukkan oleh Mariam ternyata diluar dugaan dan ia terlihat lebih kuat
dari perkiraannya.
Selanjutnya Mariam memperbolehkan
terapis untuk membalikkan badan ke arahnya ambil memegang ular yang berada di
tangan terapis tersebut selama 3 menit, meskipun Mariam masih menyuruh terapis
tersebut untuk tetap berada di ujung ruangan. Reaksi yang ditunjukkan Mariam
saat itu adalah masih menangis sambil menutup mata. Terapis kemudian meminta
Mariam untuk membuka mata secara perlahan dan melihat ular yang berada di
tangan terapis. Mariam kemudian membuka mata sesekali dan mampu melihat ular
untuk pertama kalinya. Kecemasan yang dirasakan oleh Mariam pun seakan menurun
saat dirinya perlahan mampu untuk melihat seekor ular.
Terapis secara
perlahan menuju ke tempat duduk dekat dengan Mariam sambil membawa ular
tersebut dan Mariam pergi menjauh ke ujung ruangan sambil melihat ular yang
dipegang oleh terapis. Kemudian terapis meminta Mariam untuk mendekatinya secara
perlahan dan Mariam melakukannya.
Ketika posisi
Mariam berada di tengah-tengah ruangan, terapis meminta Mariam untuk menatap
ular tersebut dan memberikan pendapatnya mengenai ular tersebut. Selanjutnya
terapis meminta Mariam untuk lebih mendekati dirinya dan Mariam melakukannya
secara perlahan dengan duduk di samping terapis yang memegang seekor ular. Setelah
satu jam, terapis meminta Mariam untuk memberi nama pada ular tersebut dan
Mariam menamainya Elf.
Kemudian, terapis
meminta Mariam untuk menyentuh ular tersebut dan Mariam melakukannya sedikit demi
sedikit. Terapis kemudian menawarkan untuk menaruh ular tersebut di paha Mariam
dan Mariam mengijinkannya. Terapis
kemudian melakukan hal yang menjadi catastrophic
belief bagi Mariam yakni dengan menaruh ular di lantai pada ruangan yang
sama dengan Mariam. Setelah hal tersebut dilakukan, Mariam kemudian menilai
bahwa catastrophic belief yang
dimilikinya kini telah mencapai nilai 0.
Setelah Mariam
tidak lagi memiliki fobia terhadap ular, terapis kemudian menyarankan Mariam
untuk menonton tayangan mengenai binatang-binatang serta untuk pergi ke taman
dan kebun binatang agar Mariam dapat membiasakan diri untuk melihat ular. Dua
bulan setelah treatment, Mariam
mengaku bahwa dirinya pernah bermimpi tentang ular namun dirinya sama sekali
tidak merasa cemas. Kini, ia bisa menonton tayangan binatang dan melihat
gambar-gambar ular tanpa perasaan takut sama sekali.
No comments:
Post a Comment