animasi blog

Thursday 13 July 2017

Exposure Therapy (Analisis Video) - PSIKOTERAPI

Exposure Therapy



Subjek               : Mariam Dum
Usia                    : 22 tahun
Pekerjaan    : Peneliti di Boston Univ. (Anxiety&Related Disorders)
Gangguan       : Fobia terhadap ular
Treatment         : Exposure Therapy

Selama ini, Mariam hampir menghindari segala kontak yang berhubungan dengan ular baik itu kontak fisik, maupun kontak mata. Ia takut terhadap ular meskipun hanya melihatnya melalui  di televisi.  Ketika Mariam melihat ular maka ia harus menutup matanya. Bahkan ia takut untuk pergi ke kebun binatang. Terapis berhasil memulai pendekatan (rapport) kepada Mariam selama 45 menit, kemudian terapi menjelaskan treatment yang akan dijalani oleh Mariam selama 15 menit. Pada treatment ini terapis meminta Mariam untuk melawan rasa takut yang dimilikinya terhadap ular yang disebut catastrophic belief. Catastrophic belief yang dimiliki oleh Mariam terhadap ular adalah bahwa ia takut apabila suatu saat seekor ular akan lepas dan bergerak bebas dalam suatu ruangan yang sama dengannya sehingga dirinya tidak bisa pergi dan keluar dari ruangan tersebut yang mampu mengakibatkan dirinya mengalami gagal jantung. Bahkan, Mariam memiliki keyakinan bahwa ketika situasi tersebut benar-benar ia alami maka kemungkinan dirinya mati karena ular adalah 70%. Namun setelah terapis berdiskusi dengan Mariam, Mariam yakin bisa sembuh dan mengurangi rasa takut terhadap ular setelah menjalani terapi. Hal ini dikarenakan karena keyakinan dan kemauan Mariam untuk sembuh. Terapis bahkan meminta Mariam untuk menyebutkan pada angka berapa ketakutan Mariam terhadap ular antara 0-100 dan Mariam menjawab pada angka 70-80.
Pertama, terapis meminta Mariam untuk melakukan relaksasi/ deep breathing. Terapis selanjutnya membawa ular berukuran kecil dan hanya berdiri di ujung ruangan membelakangi Mariam selama 2 menit, dengan Mariam yang berada di bagian ujung yang lain dalam ruangan yang sama. Ketika itu sempat terpikir oleh Mariam untuk meninggalkan ruangan. Namun, menurut terapis reaksi yang ditunjukkan oleh Mariam ternyata diluar dugaan dan ia terlihat lebih kuat dari perkiraannya.
Selanjutnya Mariam memperbolehkan terapis untuk membalikkan badan ke arahnya ambil memegang ular yang berada di tangan terapis tersebut selama 3 menit, meskipun Mariam masih menyuruh terapis tersebut untuk tetap berada di ujung ruangan. Reaksi yang ditunjukkan Mariam saat itu adalah masih menangis sambil menutup mata. Terapis kemudian meminta Mariam untuk membuka mata secara perlahan dan melihat ular yang berada di tangan terapis. Mariam kemudian membuka mata sesekali dan mampu melihat ular untuk pertama kalinya. Kecemasan yang dirasakan oleh Mariam pun seakan menurun saat dirinya perlahan mampu untuk melihat seekor ular.
Terapis secara perlahan menuju ke tempat duduk dekat dengan Mariam sambil membawa ular tersebut dan Mariam pergi menjauh ke ujung ruangan sambil melihat ular yang dipegang oleh terapis. Kemudian terapis meminta Mariam untuk mendekatinya secara perlahan dan Mariam melakukannya.
Ketika posisi Mariam berada di tengah-tengah ruangan, terapis meminta Mariam untuk menatap ular tersebut dan memberikan pendapatnya mengenai ular tersebut. Selanjutnya terapis meminta Mariam untuk lebih mendekati dirinya dan Mariam melakukannya secara perlahan dengan duduk di samping terapis yang memegang seekor ular. Setelah satu jam, terapis meminta Mariam untuk memberi nama pada ular tersebut dan Mariam menamainya Elf.
Kemudian, terapis meminta Mariam untuk menyentuh ular tersebut dan Mariam melakukannya sedikit demi sedikit. Terapis kemudian menawarkan untuk menaruh ular tersebut di paha Mariam dan Mariam mengijinkannya.  Terapis kemudian melakukan hal yang menjadi catastrophic belief bagi Mariam yakni dengan menaruh ular di lantai pada ruangan yang sama dengan Mariam. Setelah hal tersebut dilakukan, Mariam kemudian menilai bahwa catastrophic belief yang dimilikinya kini telah mencapai nilai 0.
Setelah Mariam tidak lagi memiliki fobia terhadap ular, terapis kemudian menyarankan Mariam untuk menonton tayangan mengenai binatang-binatang serta untuk pergi ke taman dan kebun binatang agar Mariam dapat membiasakan diri untuk melihat ular. Dua bulan setelah treatment, Mariam mengaku bahwa dirinya pernah bermimpi tentang ular namun dirinya sama sekali tidak merasa cemas. Kini, ia bisa menonton tayangan binatang dan melihat gambar-gambar ular tanpa perasaan takut sama sekali.



No comments:

Post a Comment