ARTIFICIAL
INTELLIGENCE AND EXPERT SYSTEM
Sebelum
membahas lebih jauh mengenai persamaan, perbedaan, maupun jenis-jenis dari expert system, alangkah baiknya kita
ketahui dan pahami terlebih dahulu mengenai expert
system itu sendiri. Check it out!
WHAT’S EXPERT SYSTEM?
Expert
system (sistem pakar) adalah sistem yang menggunakan pengetahuan
serta teknik penalaran yang dimiliki manusia sebagai pakar yang berada
tersimpan dalam komputer serta seringkali dipakai untuk permasalahan yang
memang membutuhkan pakar tertentu dalam penyelesaiannya.
WHAT’S
THE SIMILARITY BETWEEN A.I AND EXPERT SYSTEM?
Secara garis besar, persamaan dari artificial
intelligence dan sistem pakar adalah sama-sama digunakan untuk mencapai hasil
yang maksimal dalam memecahkan setiap permasalahan yang muncul.
WHAT’S
THE DIFFERENCE BETWEEN A.I AND EXPERT SYSTEM?
Perbedaan antara A.I dan expert system terletak pada fokus dari masing-masing sistem itu
sendiri. A.I berfokus pada langkah atau jalur yang berorientasi pada perangkat
keras (hardware) untuk dapat mencapai hasil yang maksimal. Sedangkan expert system berfokus pada si perancang
sistem yang dianggap sebagai objek dalam menyiapkan suatu sistem agar kelak nantinya
akan didapatkan hasil yang maksimal.
EXPERT
SYSTEM : ELIZA, PARRY, and NETtalk
1.
ELIZA
Tahun 1966, Eliza diperkenalkan
oleh Joseph Weizenbaum pada publik dimana merupakan sistem yang dapat menipu pengguna
hingga mereka percaya bahwa mereka sedang berkomunikasi dengan manusia asli. Program
ini bertujuan untuk meniru pembicaraan antara psikolog dan pasiennya. Dalam hal
ini, Eliza berperan sebagai psikoterapis yang memberikan masukan, saran, dan
nasihat terkait dengan masalah yang dialami penggunanya.
2.
PARRY
Kenneth Colby merupakan seorang
psikiatris yang membuat sistem Parry pada tahun 1972. Parry dibuat sebagai suatu
program lanjutan dari Eliza. Tujuan dari Parry adalah untuk merefleksikan
pikiran yang dimiliki pasien dengan mental paranoid yang cukup serius. Parry
merupakan suatu program yang menjalankan model yang masih mentah dari perilaku schizophren
paranoid berdasarkan kepercayaan dan penilaian tentang konseptualisasi yang
terdiri dari penerimaan, penolakan, dan netral.
3.
NET TALK
Suatu gerakan
untuk menjelaskan kemampuan intelektual miliki manusia menggunakan jaringan
syaraf tiruan atau jaringan syaraf dalam ilmu kognitif dikenal dengan istilah connectionism. Jaringan syaraf tersebut terdiri
dari sebagian besar unit atau young analog neuron yang secara bersama-sama
mengukur kekuatan hubungan antara unit. Percobaan yang dilakukan pada model ini
menunjukkan kemampuan untuk mempelajari berbagai keterampilan seperti mengenali
wajah dan membaca.
Para pengguna
connectionism atau kerap disebut dengan connectionists telah menciptakan kemajuan yang signifikan. Terdapat
tiga percobaan populer yang telah mendorong connectionists
mempercayai bahwa JST adalah model yang baik dari kecerdasan manusia. Salah
satunya adalah pada tahun 1987 kerja dari Sejnowski dan Rosenberg di jaring
yang dapat membaca teks bahasa Inggris yang kemudian disebut debagai NETtalk. Kinerja
NETtalk di berbagai tahap pelatihan mendengarkan sangat menarik, awalnya output random noise kemudian terdapat suara
seperti mengoceh, lalu seolah-olah suara dalam berbahasa Inggris yakni double-talk atau suatu pidato yang
dibentuk dari suara yang menyerupai kata dalam bahasa Inggris. NETtalk
melakukan pekerjaan yang cukup baik ketika mengucapkan teks diberikan pada
akhir pelatihan.
REFERENCES
H. A.
Simon. (1987). Sistem Pakar Teori dan
Aplikasi. Yogyakarta: Andi Yogyakarta.
Mc. Leod
.R., Schell. G.P. (2008). Sistem
informasi manajemen 10th edition. Jakarta: Salemba Empat.
Kusumadewi,
S. (2003). Artificial Intelligence
(Teknik dan Aplikasinya). Yogyakarta: Graha Ilmu.