animasi blog

Wednesday, 13 April 2016

Tugas 3 - Kesehatan Mental (Erich Fromm)


ERICH FROMM


Konsep Kepribadian Fromm
Erich Fromm lahir pada tanggal 23 Maret, 1900 di Frankfurt, Jerman. Ia merupakan anak tunggal dari orang tua Yahudi Ortodoks kelas menengah. Dari tahun 1925 hingga 1930 ia mempelajari psikoanalisis, pertama di Munich lalu di Frankfurt, dan akhirnya di Berlin Psychoanalytic Institute dimana sebagian gurunya adalah pendukung setia teori Freud. Beberapa hal yang mempengaruhi pandangan Fromm yaitu pada umur 12 tahun ia menyaksikan seorang wanita cantik dan berbakat melakukan bunuh diri dan tak ada seorang pun yang memahami mengapa wanita tersebut memilih bunuh diri. Selain itu, ia juga menyadari bahwa dirinya memiliki orang tua yang neurotis dimana ayahnya seringkali murung, cemas, dan muram sedangkan ibunya mudah menderita depresi. Tampak bahwa Fromm tidak dikelilingi pribadi-pribadi yang sehat. Pada umur 14 tahun, Fromm kemudian melihat irrasionalitas melanda Jerman, tepatnya ketika pecah perang dunia I. Dia menyaksikan bahwa orang Jerman terperosok ke dalam suatu fanatisme sempit dan histeris serta menjadi tergila-gila. Berdasarkan hal tersebut, Fromm mengembangkan keinginan untuk memahami sumber tingkah laku irasional.
Asumsi dasar teori kepribadian menurut Fromm adalah bahwa kepribadian individu dapat dimengerti hanya dengan memahami sejarah manusia. Fromm meyakini bahwa manusia tidak memiliki insting yang kuat untuk beradaptasi dengan dunia yang berubah, melainkan mereka telah memperoleh suatu kemampuan atau keadaan pada titik tertentu yang disebut dengan dilema manusia. Manusia mengalami dilema dasar ini karena mereka telah terpisah dengan alam. Perasaan terasingkan dan kesendirian yang sering dialami manusia dapat dihindari dengan cara menyatukan diri dengan alam. Hanya kebutuhan manusia yang unik akan keterhubungan, keunggulan, keberakaran, kepekaan akan identitas, dan kerangka orientasi yang dapat menggerakkan manusia menuju kesatuan kembali dengan dunia alami. Selain itu, untuk melepaskan diri dari kecemasan dasar manusia menggunakan mekanisme pelarian diri seperti authoritarianism, sifat destruktif, dan konformitas.

Kepribadian sehat menurut Fromm

Menurut Fromm, orang yang sehat secara psikologis memperoleh sindrom pertumbuhan yang mecakup kebebasan positif (aktivitas spontan dari kepribadian yang utuh dan terintegrasi), biofilia (cinta yang berhasrat akan kehidupan), dan cinta akan sesama manusia. Dalam bukunya Art Of Love, Fromm mengatakan bahwa kepribadian yang sehat adalah orientasi produktif.
Manusia adalah mahluk yang memiliki akal sehat, kesanggupan untuk mencintai, perhatian, tanggung jawab, dan integritas. Apabila manusia kurang dalam menanggapi hal yang tersebut maka manusia tersebut bisa di katakan tidak sehat secara mental menurut Fromm. Ia juga menambahkan bahwa pribadi yang sehat adalah pribadi yang mampu hidup hidup di masyarakat sosial yang ditandai dengan hubungan – hubungan yang manusiawi, diwarnai dengan cinta dan saling tidak merusak.

Ciri-ciri kepribadian sehat
Cinta yang produktif termasuk di dalamnya pikiran yang produktif serta kebahagiaan adalah hal yang sehat karena didorong oleh cinta dan akal budi manusia. Cinta yang produktif juga berkaitan dengan sifat yang menantang perhatian, tanggung jawab, respect dan pengetahuan. Mencintai orang lain berarti memperhatikan kesejahteraan mereka, ikut memikul tanggung jawab, dan dipandang secara respect dengan menerima apa adanya. Diperlukan pula pengetahuan terhadap mereka secara objektif untuk menghormati mereka. Ciri-ciri kepribadian sehat menurut Fromm yaitu :
1.      Mampu mengembangkan hidupnya sebagai makhluk sosial di dalam masyarakat
2.      Mampu mencintai dan dicintai
3.      Memiliki watak sosial yang produktif
4.      Mampu hidup bersolidaritas dengan orang lain tanpa syarat
5.      Mampu mempercayai dan dipercayai tanpa memanipulasi kepercayaan
6.      Mampu menjaga jarak antar individu dengan masyarakat tanpa merusaknya

Perkembangan kesehatan mental menurut Fromm
Erich Fromm mengemukakan bahwa manusia dipengaruhi oleh lingkungannya sejak lahir. Fromm sependapat dengan Freud dalam menekankan motivasi, tetapi tidak sependapat tentang motivasi yang bersifat instingtif. Fromm berpendapat bahwa selain kebutuhan – kebutuhan organic yang perlu dipuaskan, manusia juga terdorong untuk menjadi berkuasa untuk cinta dan untuk merealisasikan cita – cita secara religius dan humanistis.
Dilihat dari sudut perkembangan psikoseksual,  perkembangan kepribadian menurut Fromm bukan sebagai tahapan perkembangan fisiologi yang berturut-turut, melainkan sebagai hasil-hasil dari proses sosialisasi. Kepribadian individu berkembang menurut berbagai kesempatan yang diberikan oleh masyarakat tertentu. Penyesuain diri seseorang dalam masyarakat biasanya merupakan kompromi antara kebutuhan batin dan tuntutan dari luar.
Sedangkan apabila dipandang dari sudut tipe-tipe karakter sosial, Fromm mengatakan bahwa kepribadian yang sehat yakni “orientasi produktif”. Dengan menggunakan kata “orientasi”, Fromm menunjukkan bahwa kata tersebut merupakan suatu pandangan yang meliputi berbagai segi kehidupan seperti respon-respon intelektual, emosional, dan sensoris terhadap individu, benda, maupun berbagai peristiwa terhadap diri dan secara umum.

Kesimpulan
Asumsi dasar teori kepribadian menurut Fromm adalah bahwa kepribadian individu dapat dimengerti hanya dengan memahami sejarah manusia. Perasaan terasingkan dan kesendirian yang sering dialami manusia dapat dihindari dengan cara menyatukan diri dengan alam. Selain itu, untuk melepaskan diri dari kecemasan dasar manusia menggunakan mekanisme pelarian diri seperti authoritarianism, sifat destruktif, dan konformitas.
Menurut Fromm, pribadi yang sehat adalah pribadi yang mampu hidup hidup di masyarakat sosial yang ditandai dengan hubungan – hubungan yang manusiawi, diwarnai dengan cinta dan saling tidak merusak. Dari sudut perkembangan psikoseksual, perkembangan kepribadian menurut Fromm adalah sebagai hasil-hasil dari proses sosialisasi. Sedangkan apabila dipandang dari sudut tipe-tipe karakter sosial, Fromm mengatakan bahwa kepribadian yang sehat yakni “orientasi produktif”, maksudnya adalah suatu pandangan yang meliputi berbagai segi kehidupan seperti respon-respon intelektual, emosional, dan sensoris terhadap individu, benda, maupun berbagai peristiwa terhadap diri dan secara umum. Ciri-ciri kepribadian sehat menurut Fromm yaitu :
1.       Mampu mengembangkan hidupnya sebagai makhluk sosial di dalam masyarakat
2.      Mampu mencintai dan dicintai
3.      Memiliki watak sosial yang produktif
4.      Mampu hidup bersolidaritas dengan orang lain tanpa syarat
5.      Mampu mempercayai dan dipercayai tanpa memanipulasi kepercayaan
6.      Mampu menjaga jarak antar individu dengan masyarakat tanpa merusaknya

DAFTAR PUSTAKA
Basuki, Heru. (2008). Psikologi Umum. Jakarta : Universitas Gunadarma.
Feist, Jess dan Gregory J. Feist. (2012). Teori Kepribadian Buku 2 Ed. 7 (2nd book Theories of Personality 7th). Jakarta : Salemba Humanika.
Schultz, Duane. (1991). Psikologi Pertumbuhan Model-model Kepribadian Sehat. Yogyakarta : Kanisius.

No comments:

Post a Comment