Carl Rogers
Konsep Kepribadian
Rogers
Carl Ransom Rogers lahir pada
tanggal 8 Januari 1902 di Oak Park, Illnois sebagai anak keempat dari enam
bersaudara pasangan Walter dan Julia Cushing Rogers. Tahun 1927, Rogers bekerja
di Institute of Child Guidance dan
mendapatkan pengetahuan dasar teori psikoanalisis Freud.
Rogers menjadi terkenal sebab metode terapi yang dikembangkannya yaitu client-centered therapy. Teori Rogers mirip dengan pendekatan Freud, namun berbeda
karena Rogers menganggap bahwa manusia pada dasarnya baik atau sehat. Orang
yang sehat menurut Rogers adalah orang yang bisa mengaktualisasikan dirinya.
Pengalaman yang telah terjadi memotivasi diri untuk menjadi pribadi yang lebih
sehat dari sebelumnya. Rogers memandang kesehatan mental sebagai proses
perkembangan hidup alamiah, sementara penyakit jiwa, kejahatan, dan persoalan
kemanusiaan lain dipandang sebagai penyimpangan dari kecenderungan alamiah.
Pokok terpenting dari teori Rogers adalah mengenai
sruktur kepribadian dan dinamika kepribadian. Dalam struktur kepribadian
terdapat tiga komponen, yaitu :
1.
Organime, mencakup :
a) Makhluk hidup
b) Realitas subjektif
c) Holisme
2.
Medan fenomena
Medan fenomena adalah keseluruhan pengalaman,
baik internal maupun eksternal, baik yang disadari maupun yang tidak disadari.
Menurut Rogers, medan fenomena adalah seluruh pengalaman pribadi seseorang
sepanjang hidup.
3.
Self
Kepribadian sehat
menurut Rogers
Individu dengan kepribadian yang sehat menurut Rogers adalah individu
yang bisa
mengaktualisasikan dirinya. Aktualisasi diri terjadi berkesinambungan
dan berlangsung secara terus-menerus. Aktualisasi diri adalah suatu proses yang
sulit dan terkadang menyakitkan. Berkembangnya konsep diri yang sehat
tergantung dari pengalaman masa kecil anak mengenai penerimaan dan cinta kasih yang
terutama diberikan oleh ibu. Terdapat tiga gambaran umum aktualisasi diri menurut Rogers, yaitu :
1.
Aktualisasi diri bukan keadaan yang menetap, melainkan suatu
proses yang kontinu.
2.
Aktualisasi diri merupakan proses yang terkadang menyakitkan
sehingga diperlukan keberanian untuk menjalaninya. Hal ini juga menunjukkan
bahwa orang yang mengaktualisasikan diri tidaklah berbahagia di setiap masanya.
Kebahagiaan itu akan timbul sebagai efek dari aktualisasi diri ini.
3.
Individu yang mengaktualisasikan diri adalah yang benar-benar
diri mereka sendiri dan tidak bersembunyi di balik topeng atau menyembunyikan
sebagian dirinya.
Menurut Rogers,
manusia yang rasional dan sadar adalah tidak dikontrol oleh peristiwa-peristiwa
pada masa kanak-kanak. Pengalaman masa lampau mempengaruhi cara bagaimana
individu memandang masa kini yang kemudian mempengaruhi tingkat kesehatan
psikologis seseorang. Semua anak terdorong untuk mencari positive regard (kebutuhan yang memaksa dan dimiliki semua orang).
Akan tetapi, tidak setiap anak akan menemukan kepuasan yang cukup akan
kebutuhan yang ini. Anak akan merasa puas apabila dirinya menerima kasih sayang
dari orang lain dan akan kecewa apabila menerima celaan dan kurang mendapatkan
kasih sayang.
Konsep diri yang
berkembang pada anak sangat dipengaruhi oleh peran ibu. Apabila jika ibu tidak
memberikan positive regard kepada anak, anak akan menjadi peka
terhadap suatu tanda penolakan. Karena anak telah merasa kecewa, maka
kebutuhan positive regard akan bertambah kuat, sehingga anak akan
lebih bekerja keras untuk positive regard dengan mengorbankan
aktualisasi diri mereka.
Syarat utama
timbulnya kepribadian sehat adalah penerimaan “penghargaan positif tanpa syarat” (unconditional
positive regard) pada masa kecil. Hal ini berkembang apabila
ibu memberikan cinta dan kasih sayang tanpa memperhatikan anak bertingkah laku.
Ciri-ciri kepribadian sehat
Terdapat lima tanda-tanda
orang yang memiliki kepribadian yang sehat atau yang telah melakukan
aktualisasi diri, yaitu sebagai berikut :
1.
Terbuka pada pengalaman
Pengalaman tidak hanya diterima namun juga dimanfaatkan untuk
mengembangkan persepsi dan ungkapan baru. Saat mengalami pengalaman, orang yang
telah teraktualisasi diri lebih mengalami emosi yang lebih kuat, baik emosi
positif maupun negatif, dibandingkan dengan orang yang defensif.
2.
Kehidupan eksistensial
Orang yang teraktualisasi diri akan hidup sepenuhnya dalam
setiap momen kehidupan karena ia terbuka pada setiap pengalaman. Ia akan mudah
menyesuaikan diri terhadap pengalaman sehingga tidak harus memanipulasi apa
yang dialaminya. Menurut Rogers, kehidupan eksistensial merupakan ciri terpenting
kepribadian yang sehat.
3.
Kepercayaan terhadap organisme
orang sendiri
Orang yang mengaktualisasikan diri akan terbuka pada
pengalaman sehingga ia menerima semua informasi yang ada, bahkan dari segi
selain pikirannya karena mereka akan menyerap semua informasi yang diterima.
Hal ini menjadikannya dalam membuat keputusan dapat mempercayai organismenya
sendiri. Ia menjadi spontan namun tidak terburu-buru karena mereka percaya pada
dirinya sendiri.
4.
Perasaaan bebas
Orang yang sehat dapat memilih dengan bebas tanpa rintangan
atau paksaan antara alternatif pikiran dan tindakan. Ia memiliki perasaan
berkuasa secara pribadi mengenai kehidupan. Karena merasa bebas dan berkuasa,
ia menjadi mampu melihat banyaknya pilihan dalam kehidupan dan mampu melakukan
pilihan-pilihan tersebut sesuai kehendaknya.
5.
Kreativitas
Individu yang sehat adalah orang yang kreatif. Kreativitas
dan spontanitas orang yang mengaktualisasikan diri menjadikannya pantas untuk
menjadi barisan depan dalam proses evolusi manusia.
Perkembangan kesehatan mental menurut Rogers
Rogers meyakini adanya kekuatan tumbuh pada semua orang yang
secara alami mendorong proses organisme menjadi semakin kompleks, otonom,
sosial, dan secara keseluruhan semakin aktualisasi diri.
Rogers menyatakan bahwa self
berkembang secara utuh dan keseluruhan. Berkembangnya self diikuti oleh kebutuhan penerimaan positif sehingga dirinya
berkembang menjadi pribadi yang berfungsi utuh. Pribadi yang berfungsi utuh
adalah individu yang memakai kapasitas dan bakatnya serta bergerak menuju
pemahaman yang lengkap mengenai dirinya sendiri dan seluruh pengalamannya.
Self terbentuk
melalui introjeksi nilai-nilai orang tertentu dan dari distorsi pengalaman. Self bersifat konsisten. Pengalaman yang
tidak sesuai dengan struktur self
dianggap ancaman dan self dapat
berubah sebagai akibat kematangan belajar. Konsep self menggambarkan konsepsi mengenai dirinya sendiri, ciri-ciri
yang dianggapnya menjadi bagian dari dirinya.
Menurut Rogers, konsep
diri (self concept) adala kesadaran batin yang tetap mengenai
pengalaman yang berhubungan dengan diri dan membedakan diri dari yang bukan
diri. Konsep diri ini terbagi menjadi 2 yaitu :
1.
Ideal Self : diri yang diharapkan individu
2.
Reality Self : kenyataan yang
ada pada diri individual atau keadaan apa adanya
pada diri individu
Ideal self dan reality self harus sesuai atau paling tidak memiliki jarak yang
tidak terlalu jauh antara keduanya untuk terciptanya individu yang sehat.
Kesimpulan
Menurut Rogers, orang yang sehat adalah orang yang bisa
mengaktualisasikan dirinya. Pengalaman yang telah terjadi memotivasi diri untuk
menjadi pribadi yang lebih sehat dari sebelumnya. Rogers memandang kesehatan
mental sebagai proses perkembangan hidup alamiah, sementara penyakit jiwa dipandang
sebagai penyimpangan dari kecenderungan alamiah. Pokok penting dari teori Rogers
adalah mengenai sruktur kepribadian dan dinamika
kepribadian. Dalam struktur kepribadian terdapat tiga
komponen yaitu organime, medan
fenomena, dan self.
Berkembangnya konsep diri yang sehat tergantung dari pengalaman
masa kecil anak mengenai penerimaan dan cinta kasih yang terutama diberikan
oleh ibu. Tiga
gambaran umum aktualisasi diri menurut Rogers, yaitu aktualisasi diri adalah
suatu proses yang kontinu, aktualisasi diri merupakan proses yang terkadang
menyakitkan sehingga diperlukan keberanian untuk menjalaninya, dan individu
yang mengaktualisasikan diri adalah yang benar-benar diri mereka sendiri.
Menurut Rogers, self concept adalah
kesadaran batin yang tetap mengenai pengalaman yang berhubungan dengan diri dan
membedakan diri dari yang bukan diri. Konsep diri ini terbagi menjadi 2 yaitu ideal self dan reality self. Keduanya harus memiliki jarak yang tidak terlalu jauh untuk terciptanya individu
yang sehat. Ciri dari kepribadian yang sehat menurut Rogers adalah :
1.
Terbuka pada pengalaman
2.
Kehidupan eksistensial
3.
Kepercayaan terhadap organisme
orang sendiri
4.
Perasaaan bebas
5.
Kreativitas
DAFTAR PUSTAKA
Basuki, Heru. (2008). Psikologi Umum. Jakarta :
Universitas Gunadarma.
Feist, Jess dan Gregory J. Feist. (2012). Teori Kepribadian Buku 2 Ed. 7
(2nd book Theories of Personality 7th). Jakarta : Salemba Humanika.
Schultz, Duane. (1991). Psikologi Pertumbuhan Model-model Kepribadian Sehat. Yogyakarta :
Kanisius.
No comments:
Post a Comment